Rabu, 27 Agustus 2008

Tips Belanja: Belanja Cerdas dengan Kartu Kredit


Pergi ke pusat perbelanjaan bersama keluarga dengan iming-iming diskon besar seringkali membuat pengunjung mal menjadi “gelap mata”. Apalagi bila uang cash sudah pas-pasan, maka kartu kredit menjadi pilihan pembayaran. Bila tidak pintar mengontrol, bisa-bisa kartu kredit akan bobol juga. Untuk itu Anda harus cerdas menggunakannya. Berikut tips-nya:

1. Ingatlah apakah bulan ini Anda masih menyisakan tagihan di kartu kredit? Bila sisa tagihan masih besar, hindari belanja dalam jumlah besar.
2. Sebaliknya, bila sisa tagihan sedikit, bukan berarti Anda leluasa menggesek kartu kredit. Tetap buatlah budget atas penggunaan kartu kredit.
3. Kalaupun Anda terpaksa belanja dalam jumlah besar, pastikan bulan depan ada bujet untuk membayarnya.
4. Jangan terlalu berani menggunakan kartu kredit bila Anda belum tahu apakah bulan depan ada bujet untuk membayarnya.
5. Sebisa mungkin bayarlah tagihan sesuai jumlah tagihan bulan ini.

Tips Hobi: Jadi Penulis Lepas

1. Milikilah ideology yang kuat, agar tidak terombang-ambing dengan narasumber di lapangan.
2. Patuhi rambu-rambu kepenulisan seperti 5W dan 1H serta kaidah penulisan lainnya.
3. Ketahui jenis media maupun karakternya, sehingga tidak salah kirim.
4. Perbanyak jaringan untuk memperluas wawasan.
5. Memiliki kemampuan di bidang tertentu akan lebih mudah menemukan media yang cocok dengan dunianya. Misalkan Anda senang mengutak-atik handphone, maka Anda bisa bergabung dengan media khusus handphone.
6. Menjadi contributor media bisa menambah penghasilan, terutama yang tidak senang kemapanan dan bekerja di kantor dengan jumlah jam tertentu.
7. Patuhilah deadline yang ditentukan oleh masing-masing penyedia contributor lepas.
8. Jika memang tidak dibayar, minimal Anda bisa menuangkan ekspresi lewat media massa dan tulisan Anda dapat dinikmati dan diapresiasi oleh banyak orang. Toh, banyak media mainstream yang menyediakan jurnalisme warga (citizen journalism) yang menerima tulisan berita dari warga (didik Purwanto).

Selasa, 26 Agustus 2008

Tips Finansial: Memilih Manajer Investasi

Sebelum mempercayakan pengelolaan dana Anda pada Manajer Investasi (MI), ada baiknya sebagai calon investor memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Investor harus mempelajari gaya investasi masing-masing MI.
2. Timbanglah apakah gaya investasi itu sesuai dengan target dan profil resiko mereka masing-masing,
3. Jangan mudah tergiur dengan tawaran MI yang bisa memberikan keuntungan paling tinggi. Investor harus mengetahui gaya investasi MI, karena dengan mengenal maka rasa aman akan lebih terjaga.
4. Perhatikan secara seksama jenis obligasi atau saham yang ada di dalam portofolio MI. Apakah lebih banyak obligasi atau saham perusahaan-perusahaan kecil namun tingkat pertumbuhannya cukup besar, atau lebih banyak saham atau obligasi perusahaan mapan.
5. Perhatikan ada tidaknya dukungan grup perusahaan. Umumnya, masyarakat sangat memperhatikan dukungan grup perusahaan untuk meyakinkan diri bahwa MI yang akan dipilihnya akan berumur panjang. Artinya, semakin besar grupnya akan semakin kuat pula MI tersebut.
6. Cermati juga besar asset kelolaan para MI. Ibarat mesin produksi yang bisa menghasilkan barang lebih murah bila membuatnya dalam jumlah banyak, makin besar asset yang dikelola maka MI akan juga memberikan lebih banyak keuntungan.
7. Terakhir, pelajari jumlah nasabah yang sudah berinvestasi di MI tersebut. Banyaknya nasabah menunjukkan tingkat kepercayaan yang besar investor pada MI (Agung Kurniawan).

Source: Harian Seputar Indonesia

Tips Karier: Menjadi Desainer Sukses

1. Profesi ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Karenanya, bakat dan kemampuan merupakan dua hal yang harus dimiliki seorang calon desainer, dan didukung pula dengan cita rasa seni yang tinggi.
2. Pahami dahulu seluk beluk pekerjaan sebagai seorang desainer secara detail, barulah memutuskan untuk terjun ke dunia ini.
3. Patut diketahui, pekerjaan desainer bukan sekedar membuat sketsa desain. Ia juga harus mengerti masalah pembuatan pola.
4. Desainer harus menerka keinginan pasar dengan memahami taste masyarakat, sehingga hasil karya dapat diterima dengan baik dan berpotensi dijual ke masyarakat luas.
5. Perkaya diri dengan rajin mengikuti workshop.
6. Sebelum menjadi desainer professional, lebih baik perbanyak karya daripada sibuk membesarkan nama di dunia fashion (sri noviarni).

Source: Harian Seputar Indonesia

Selasa, 19 Agustus 2008

Tips Karier: Membagi Waktu untuk Keluarga, Kantor dan Kuliah

Kesibukan memang kadang bisa membuat orang lupa akan keluarga, bahkan lupa anak dan suami. Namun sebagai seorang ibu dan istri, tentu saja tidak akan tega membiarkan anak-anak tidak mendapatkan perhatian dan pendidikan yang baik. Berikut cara membagi waktu sesibuk apapun bagi seorang ibu:

1. Dengarkan Keluhan
Ketika sesekali bertemu anak-anak, dengarkan keluhan dan cerita mereka. Seorang ibu yang jeli bisa mengetahui apa yang paling dibutuhkan anak-anaknya ketika bercerita.

2. Berikan Perhatian
Walaupun sang ibu jarang berada di rumah, ketika berada di rumah maka usahakan selalu membelai, memeluk atau mengantar anak tidur ke kamarnya. Orang tua membacakan dongeng akan membuat anak merasa diperhatikan.

3. Makan Bersama
Walaupun tidak bisa dilakukan setiap hari, usahakanlah makan bersama bisa dilakukan sesering mungkin. Dengan makan bersama, anak bisa mencurahkan perasaannya dengan lebih terbuka.

4. Pendapat Keluarga
Tanyakan kepada anak, apa yang paling diinginkannya. Jika anak ingin ibunya berada di rumah, berilah pengertian agar anak bisa menerima kalau kuliah dan pekerjaan yang dijalankan ibunya adalah demi kepentingan mereka. Dengan pengertian yang diberikan, anak akan mudah memahami posisi ibunya (Bernadette).

Tips Psikologi: Menggunakan Alat Bantu Seksual

1. Pikirkan benar-benar, apakah Anda benar-benar memerlukan alat bantu tersebut.
2. Perhatikan dampak psikologis pada pasangan. Penggunaan alat bantu sebaiknya dihindari apabila kita masih bisa memberikan kepuasan kepada pasangan “Jika kita masih bisa mengontrol hasrat seksual kita, dan jika pasangan masih bisa disembuhkan, alat bantu tidak perlu dipergunakan.” ujar Laily Hanifah M.Kes. Pimpinan Mitra Inti Foundation.
3. Jangan asal ketika memilih dan membeli alat bantu. Lihat bahan apa yang digunakan dalam membuatnya, lihat pula segi keamanannya.
4. Simpan di tempat yang aman, jangan meletakkan di sembarangan tempat. Karena apabila sudah tertempel kuman, maka alat bantu tersebut akan menularkan kuman ke dalam alat kelamin si pengguna sehingga bisa menimbulkan alergi. “Alat bantu ini sebaiknya dijaga kebersihannya dan tidak diletakkan di sembarang tempat sehingga dapat tercemar kuman yang akan menempel di alat bantu. Hal ini bisa membahayakan alat kelamin si pengguna,” ucap Laily.
5. Jaga kebersihannya, cuci setelah dipergunakan.
6. Pilih alat bantu yang aman. “Alat bantu yang aman adalah alat bantu yang direkomendasikan oleh dokter dan dilakukan sesuai dengan yang dilatihkan oleh dokter,” ujar Dra Hastaning Sakti, psikolog dari Universitas Diponegoro (UNDIP).
7. Untuk memilih alat bantu yang aman, bisa dilihat dari bahan apa yang digunakan dalam membuat alat bantu tersebut. “Cari alat bantu yang menyerupai alat kelamin yang sebenarnya, dengan ukuran yang tidak terlalu besar untuk alat bantu yang menyerupai penis seorang pria. Walaupun vagina bersifat elastic, bukan berarti alat bantu yang besar tidak menimbulkan luka apabila digunakan,” jelas Laily (inggrid namirazwara).